Daftar Blog Saya

Membedakan Antara Cinta Dengan Hanya Sebatas Suka


TabloidNusa - Cinta. Siapa yang tahu kapan dia akan datang dan bila ia akan pergi? Tanpa tanda dan tanpa syarat kadang perasaan tersebut membuncah muncul dari dalam hatimu. Baik itu karena pandangan pertama, sentuhan yang lama, maupun karena merasa memiliki perasaan yang sama.

Sayangnya, kita sudah terlalu lama menyamaratakan “cinta” dengan sekedar “Suka”. Ya, kamu memang tergila-gila padanya — tapi apa itu cinta? Kamu bernafsu untuk memilikinya begitu pula dia menginginkanmu, tapi apa itu layak kalian sebut itu cinta? Untuk tahu apa perbedaan antara cinta dengan Suka,simak selengkapnya : 


1. Cinta tumbuh seiring dengan waktu

Cinta tidak datang secara tiba-tiba ke dalam benakmu. Ia tumbuh dengan pelan, berkembang secara konstan, hingga tanpa disadari ia mulai mulai tumbuh dalam hatimu. Tanpa kamu paksakan, wajahnya jadi lebih sering melintas dalam pikiranmu ketika kamu memejamkan mata. Kebutuhan kecilnya jadi hal yang ingin terus berusaha kamu penuhi. 



jika kamu menyebutnya sebagai cinta pada pandangan pertama. Jika itu benar-benar cinta, maka seharusnya perasaan tersebut terus tumbuh bukan datang lalu sirna seiring dengan waktu sementara Suka terjadi dalam waktu yang Cepat.

Cinta membutuhkan waktu untuk tumbuh sementara cinta gila akibat naksir terjadi sesegera mungkin saat kamu melihat seseorang, lalu sirna begitu saja.


2. Cinta yang kuat mampu bertahan untuk waktu yang lama, Suka juga sama kuatnya namun tak akan bertahan lama

Selain kemunculan dan pertumbuhannya yang membutuhkan waktu, cinta juga mampu bertahan untuk waktu yang sangat lama. Untuk beberapa pasangan, cinta mereka bahkan sanggup bertahan hingga akhir hayat menyapa. Dalam waktu yang panjang tersebut, makna cinta jadi makin dalam dan memiliki kekuatan bagi yang mempercayainya.



Sementara Suka juga memiliki kekuatan bagi mereka yang terlibat, namun cinta yang timbul karena Suka sedikit yang punya peluang untuk bertahan lama. Perasaan yang sekedar Suka atau naksir semata biasanya ditandai dengan makin lunturnya ketertarikan setelah sekian lama jalan bersama. Ibarat balon, cinta sejati adalah balon yang diisi gas helium. Sedang naksir adalah balon gas biasa yang akan kempes dalam hitungan jam saja.


3. Dalam cinta tiada yang sempurna, sementara orang yang hanya naksir semata justru tergila-gila pada kesempurnaan

Seseorang yang mencintaimu akan menerimamu sebagai sosok pribadi yang tidak sempurna. Mencintai seseorang berarti membiarkan orang yang kamu cintai untuk jadi dirinya sendiri, apa adanya tanpa berpura-pura. Di hadapan orang yang mencintaimu kamu pun merasa nyaman untuk menjadi dirimu sendiri tanpa ada tekanan untuk jadi sosok yang tanpa cela.



Sedangkan perasaan naksir dan tergila-gila justru membuat sepasang manusia haus pada kesempurnaan. Jauh sebelum kamu menemukan orangnya, kamu terlebih dahulu menentukan ‘cinta’ seperti apa yang ideal bagimu. Di depannya kamu hanya menunjukkan sisi baik dirimu saja. Kamu berusaha menjadi orang yang sempurna, sembari terus berharap dia juga bisa jadi pasangan yang sesuai dengan gambaran ideal yang sudah terbayang di pikiran.


4. Cinta lebih dari sekedar ketertarikan fisik, tidak seperti nafsu yang fokus pada hubungan fisik

Bagi orang yang saling mencintai, perasaan mereka bukan hanya sekedar soal berpegangan tangan, berpelukan dan sebagainya. Perasaan mereka lebih punya makna, ada tidaknya sentuhan fisik bukan jadi persoalan.




Sementara bagi yang hanya tergila-gila akibat nafsu, kontak fisik adalah segalanya. Seakan cinta itu baru sah jika kulit sudah saling bersentuhan.


5. Cinta mempertimbangkan perasaan orang lain, tidak egois dan memaksakan kehendak

Cinta mengajarkanmu untuk menghargai perasaan, waktu dan usaha orang yang kamu cintai. Sebelum memutuskan sesuatu, kepetingan orang yang benar-benar kamu cintai akan selalu masuk dalam bahan pertimbangan. Apakah keputusan itu akan menguntungkan kalian berdua atau hanya menguntungkan kamu saja.




Sementara perasaan naksir adalah salah satu bentuk keegoisan. Kamu menyukai seseorang tanpa peduli pendapatnya tentang kamu. Tanpa memperdulikan perasaan orang lain, kamu memaksakan kehendak atas nama ‘cinta’, padahal kamu sendiri tahu itu cuma hasrat pribadimu belaka.

Sumber

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.