Daftar Blog Saya

Aturan baru BPJS kesehatan dianggap menyulitkan, benarkah demikian?


Berbicara seputar layanan kesehatan dengan menggunakan asuransi kesehatan milik negara atau yang lebih familiar kita menyebutnya BPJS. Bagi sebagian masyarakat awam, layanan kesehatan yang dianggap 'gratis' seringkali menyulitkan. Beberapa kali terjadi perubahan aturan menyebabkan masyarakat menengah ke bawah sebagai pengguna terbesar BPJS kesehatan merasa kesulitan.

Saya ingat betul, pertama kali menggunakan fasilitas tersebut saya bingung. Beberapa prosedur harus saya jalani, mulai dari foto kopi kk, ktp dan kartu BPJS. Masing-masing rangkap dua( ini berlaku untuk kunjungan pertama apabila kita hendak berobat ke faskes 1)

Quote:

Perihal daftar keanggotaan sebagai peserta BPJS kesehatan mandiri cukup mudah ya gan, cukup membawa kartu keluarga dan ktp yang masing-masing masing harus di fotokopi. Pendaftaran gratis tapi antriannya yang lumayan panjang ... 'Siap-siap bawa cemilan dan air minum ya gan'.

Quote:
Jika faskes 1 dirasa tidak bisa memberi pelayanan kesehatan disebabkan terbatasnya alat medis, biasanya akan di rujuk ke rumah sakit. Nah ... Di sinilah letak kebingungan selanjutnya, apa agan merasakan hal yang sama?

Pertengahan awal tahun 2018, saya mendaftarkan ayah dan ibu saya untuk menjadi anggota BPJS kesehatan mandiri. Karena penyakit yang ayah dan ibu saya derita, menjadi alasan Puskesmas sebagai faskes 1 yang kami pilih harus mengeluarkan surat rujukan.

Kala itu, kami sebagai keluarga pasien bebas memilih mau ke rumah sakit mana saja 'yang bekerja sama dengan BPJS', kami memilih salah satu rumah sakit swasta ternama di kota Malang 'RSPN', karena sebelumnya memang, ayah dan ibu pernah di rawat dan rutin kontrol ke rumah sakit tersebut.

Meski bingung, kami merasa beban sedikit ringan. Dari yang biasanya kami harus membayar sekitar1.2 sampai 1.5 juta rupiah untuk sekali kontrol, dengan bergabung dengan BPJS kami tidak perlu membayar alias gratis 'bayar nya Setiap bulan ha... ha... ha ..."kami cukup menyiapkan dana untuk transportasi dan makan saja ya gan.

Quote:
sistem bayar sebulan sekali ini sangat meringankan kalau menurut saya pribadi.

Jika ada sebagian orang berpendapat untuk apa diwajibkan ikut BPJS? Mereka memiliki anggapan bahwa sebuah tindakan sia sia dengan membayar Setiap bulan, sedangkan tubuh sehat, otomatis ikut atau tidak ikut tetap tidak berpengaruh. Atau ada yang berpikir katanya ikut BPJS itu seperti dimiskinkan , atau bahkan ada juga yang beralasan " Melu bpjs koyok wong arep-arep tekane loro",Benarkah demikian?

Andai agan dan sista tahu, ternyata dengan layanan BPJS ini, banyak masyarakat sangat terbantu ' terlepas dari carut marutnya pembayaran pihak bpjs terhadap rumah sakit yang dalam hal tersebut adalah partner yang saling menguntungkan, seharusnya'.

Jika ada yang bilang, ikut BPJS pelayanan yang diberikan tidak sama, hal itu tidak saya rasakan. Meskipun memang, dalam antrian kunjungan ke Setiap poli selalu di sisakan setidaknya sepuluh nomor antrian untuk pasien umum 'bayar hari itu gan', baru no sebelas dan selanjutnya untuk pasien BPJS 'ini sesuai pengalaman ane ya gan' tapi untuk pelayanan tetap sama ... Ramah dan baik. Kalau memang ada beberapa kasus yang katanya jutek dan kurang baik, saya kira faktor utama adalah kepribadian tenaga medisnya. 'watek bawaan orok'.

Setiap rumah sakit memiliki standart operasional, dengan mengetahuinya ' jangan malu bertanya ya gan, biar gak tersesat di jalan ... Eh ....' kita akan dengan mudah mendapatkan layanan prima dari rumah sakit yang kita pilih. Manfaatkan pusat informasi untuk mendapat pengetahuan seputar persyaratan menggunakan fasilitas bpjs.

Akhir September 2018 ' kalau tidak salah ingat ya gan' ada peraturan baru yang ditetapkan, faskes 1 hanya boleh memberi rujukan ke rs tipe D dan C. Saat itu, ane bingung lagi gan ... Karena rumah sakit tipe c yang keluarga ane pilih sistemnya berbeda lagi. Tapi bismillah saja ya gan, demi orangtua... Kegagalan demi kegagalan karena kehabisan no Antrian dan kuota harian, akhirnya sabar itu berbuah manis, ane bisa ketemu dokter yang super baik, ramah dana sabarr ... Alhamdulillah ....

Sampai saat ini, April 2019 ane rutin membawa ibu kontrol ke rumah sakit tipe c yang kami pilih, pelayanan prima dan kenyamanan yang sama seperti pasien pada umumnya.

Quote:
Saran ane, ikutlah bpjs. Jika tidak digunakan niatkanlah sedekah, membantu yang membutuhkan.

Quote:
setiap program selalu ada kelemahan, tapi mencoba melihat sisi positif lebih baik daripada terus mencela dan berprasangka buruk.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.