4 Kisah Orang Sukses Yang Tujuan Awalnya Sangat Mulia
TabloidNusa- Saat ini bahkan banyak pengusaha-pengusaha yang memulai bisnisnya dengan tujuan menyelesaikan isu-isu di sekitar. Meski demikian, bisnis ini bukannya nggak mendatangkan untung lo. Justru bila dikelola dengan baik bisa berhasil di banyak aspek, yaitu menyelesaikan isu di sekitar dan mendapat keuntungan.Berikut adalah ke 4 orang sukses yang menjadi suri tauladan yang baik untuk kita semua,simak selengkapnya.
1. Dr. Gamal Albinsaid
Dengan niat murni membantu akses kesehatan warga, dr. Gamal Albinsaid membuka Klinik Asuransi Sampah yang menukar sampah dengan layanan kesehatan
Harus diakui bahwa kesehatan dan sampah adalah masalah besar yang masih banyak terjadi di Indonesia. Tempat pembuangan sampah membludak menimbulkan aroma tak sedap. Sementara biaya kesehatan masih cukup tinggi sehingga banyak yang nggak bisa menjangkaunya. Di sini, Klinik Asuransi Sampah dr. Gamal Albinsaid berhasil memberikan solusi.
di sini warga cukup menyetorkan sampah sebagai biaya premi asuransi kesehatan setiap bulannya. Nantinya, sampah yang disetorkan itu akan dipilah dan diolah. Yang organik dijadikan pupuk, yang anorganik akan dijadikan kerajinan ataupun dijual ke bank sampah. Dengan Klinik Asuransi Sampah ini, dr. Gamal Albinsaid dan teman-temannya bisa membantu warga untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan layak sekaligus memberi solusi atas isu sampah yang mencemari lingkungan.
2. Irene Holle
Niat murni peduli lingkungan bisa menguntungkan asal dilakukan dengan tepat dan niat. Seperti Irene Holle yang mengolah sampah dan menghasilkan omzet ratusan juta
Perkara sampah memang harus dijadikan pe-er bersama. Mungkin banyak orang juga yang punya niat untuk lebih peduli pada lingkungan. Namun niat murni Irene Holle berhasil memberikan satu solusi untuk persoalan ini sejak sepuluh tahun yang lalu. Berawal dari pengalamannya mengunjungi tempat pembuangan sampah di Bantar Gebang Bekasi, Irene memutuskan bahwa harus ada sesuatu yang dilakukan atas sampah-sampah itu.
Dengan bekal ilmu yang didapat di event kursus pengolahan sampah dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, akhirnya Irene mendirikan perusahaan produksi pupuk kompos. Atas inovasinya ini, perusahaannya punya omzet puluhan juta setiap bulannya, dan Irene menjadi pemenang dalam Lomba Wanita Wirausaha BNI-Femina tahun 2010-2011.
3. Lieselotte Heederik
Berawal dari membantu korban tsunami mendapatkan air bersih, niat murni Lieselotte Heederik dan Guide van Hofwegen menjelma jadi inovasi saringan air canggih dan terjangkau
Awalnya suami-istri Guido dan Lieselotte adalah relawan pemulihan pasca bencana gempa dan tsunami aceh 2004. Keduanya melihat bahwa banyak orang yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi. Pada tahun 2009, Guido dan Lieselotte mendirikan Nazava Water Filters, yaitu sebuah filter air minum untuk warga yang super praktis dan terjangkau.
Filter air ini bisa memurnikan air dalam kondisi apa pun menjadi 100% aman dikonsumsi. Misi Nazava Water Filters sendiri adalah memastikan bahwa setiap orang, di mana pun dan kapan pun bisa mendapatkan air minum dengan layak. Sehingga bukan cuma berbisnis, Nazava Water Filters juga berkontribusi pada permasalahan sanitasi dan kesehatan masyarakat.
4. Alok Shetty
Niat murni Alok Shetty untuk menciptakan pemukiman layak huni untuk warga terwujud dalam rumah bongkar-pasang yang praktis dan harga murah
Di daerah pedesaan India, pemukiman penduduk seringkali kumuh, rawan banjir, dan membawa penyakit berbahaya seperti malaria. Hal inilah yang menggugah empati Alok Shetty, seong arsitek lulusan Columbia University. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Alok Shetty kembali ke kampung halaman untuk membangun rumah bongkar-pasang dari perancah yang dibuang, bambu, dan kayu.
Konsep rumah Alok Shetty ini terbilang sangat unik, karena bisa dibongkar dan dipasang salam waktu 4 jam. Bekerjasama dengan LSM dan pemerintah India, rumah ini dijual dengan harga yang super murah agar bisa dijangkau oleh warga kelas menengah ke bawah sehingga mereka mendapatkan pemukiman yang layak.
Sumber
1. Dr. Gamal Albinsaid
Dengan niat murni membantu akses kesehatan warga, dr. Gamal Albinsaid membuka Klinik Asuransi Sampah yang menukar sampah dengan layanan kesehatan
Harus diakui bahwa kesehatan dan sampah adalah masalah besar yang masih banyak terjadi di Indonesia. Tempat pembuangan sampah membludak menimbulkan aroma tak sedap. Sementara biaya kesehatan masih cukup tinggi sehingga banyak yang nggak bisa menjangkaunya. Di sini, Klinik Asuransi Sampah dr. Gamal Albinsaid berhasil memberikan solusi.
di sini warga cukup menyetorkan sampah sebagai biaya premi asuransi kesehatan setiap bulannya. Nantinya, sampah yang disetorkan itu akan dipilah dan diolah. Yang organik dijadikan pupuk, yang anorganik akan dijadikan kerajinan ataupun dijual ke bank sampah. Dengan Klinik Asuransi Sampah ini, dr. Gamal Albinsaid dan teman-temannya bisa membantu warga untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan layak sekaligus memberi solusi atas isu sampah yang mencemari lingkungan.
2. Irene Holle
Perkara sampah memang harus dijadikan pe-er bersama. Mungkin banyak orang juga yang punya niat untuk lebih peduli pada lingkungan. Namun niat murni Irene Holle berhasil memberikan satu solusi untuk persoalan ini sejak sepuluh tahun yang lalu. Berawal dari pengalamannya mengunjungi tempat pembuangan sampah di Bantar Gebang Bekasi, Irene memutuskan bahwa harus ada sesuatu yang dilakukan atas sampah-sampah itu.
Dengan bekal ilmu yang didapat di event kursus pengolahan sampah dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, akhirnya Irene mendirikan perusahaan produksi pupuk kompos. Atas inovasinya ini, perusahaannya punya omzet puluhan juta setiap bulannya, dan Irene menjadi pemenang dalam Lomba Wanita Wirausaha BNI-Femina tahun 2010-2011.
3. Lieselotte Heederik
Berawal dari membantu korban tsunami mendapatkan air bersih, niat murni Lieselotte Heederik dan Guide van Hofwegen menjelma jadi inovasi saringan air canggih dan terjangkau
Awalnya suami-istri Guido dan Lieselotte adalah relawan pemulihan pasca bencana gempa dan tsunami aceh 2004. Keduanya melihat bahwa banyak orang yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi. Pada tahun 2009, Guido dan Lieselotte mendirikan Nazava Water Filters, yaitu sebuah filter air minum untuk warga yang super praktis dan terjangkau.
Filter air ini bisa memurnikan air dalam kondisi apa pun menjadi 100% aman dikonsumsi. Misi Nazava Water Filters sendiri adalah memastikan bahwa setiap orang, di mana pun dan kapan pun bisa mendapatkan air minum dengan layak. Sehingga bukan cuma berbisnis, Nazava Water Filters juga berkontribusi pada permasalahan sanitasi dan kesehatan masyarakat.
4. Alok Shetty
Di daerah pedesaan India, pemukiman penduduk seringkali kumuh, rawan banjir, dan membawa penyakit berbahaya seperti malaria. Hal inilah yang menggugah empati Alok Shetty, seong arsitek lulusan Columbia University. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Alok Shetty kembali ke kampung halaman untuk membangun rumah bongkar-pasang dari perancah yang dibuang, bambu, dan kayu.
Konsep rumah Alok Shetty ini terbilang sangat unik, karena bisa dibongkar dan dipasang salam waktu 4 jam. Bekerjasama dengan LSM dan pemerintah India, rumah ini dijual dengan harga yang super murah agar bisa dijangkau oleh warga kelas menengah ke bawah sehingga mereka mendapatkan pemukiman yang layak.
Sumber
Post a Comment