Daftar Blog Saya

Hewan Ini Mempertaruhkan Nyawa Sejak Bayi !

TabloidNusa - Survival of the fittest adalah frase terkenal untuk menggambarkan kerasnya hidup yang dialami hewan di alam liar. Hanya yang terkuat yang akan bertahan hidup. Sementara yang kurang tangguh atau kurang beruntung bisa dengan mudah kehilangan nyawanya karena berbagai penyebab.

Hal itu dialami oleh hewan tidak hanya ketika dewasa. Bahkan, bayi hewan yang baru berumur beberapa hari pun sering kali harus langsung berhadapan dengan bahaya. Jika tidak ingin mati, mereka harus cepat belajar caranya mempertahankan diri. Berikut di antaranya.

1. Angsa teritip


Angsa teritip adalah sejenis angsa yang hidup di kawasan Arktik, Kutub Utara. Mereka umumnya vegetarian dan hanya memakan rumput. Namun cara induk angsa ini memberi makan anak-anaknya terbilang unik.

Angsa teritip hidup di pegunungan. Untuk menghindari predator, induk angsa membuat sarang di atas tebing tinggi yang terjal. Namun, sebaliknya, daripada membawakan makanan kepada bayi-bayinya, induk angsa teritip malah menyuruh mereka turun ke padang berumput ratusan meter di bawahnya.

Karena baru berumur beberapa hari, tentu bayi-bayi itu belum bisa terbang. Satu-satunya pilihan adalah mereka harus terjun dari tebing menemui induknya yang memanggil-manggil di bawah. Menurut BBC, jarak yang mereka tempuh bisa mencapai 120 meter.

jika mereka mendarat dengan perutnya yang berbulu terlebih dahulu. Namun, banyak juga yang akhirnya mati karena benturan keras dengan bebatuan. Bayi-bayi yang selamat juga tidak bisa bersantai-santai. Mereka harus langsung berjalan mengikuti induknya supaya tidak dimangsa predator.


2. Jerapah


Bagi bayi jerapah, keluar dari rahim induknya berarti keluar ke dunia yang penuh bahaya. Induk jerapah sangat tinggi dan mereka melahirkan sambil berdiri. Bayi jerapah yang lahir bakal keluar dan terjatuh ke tanah dari ketinggian sekitar 1,8 meter.

Apakah sampai di situ saja? Tidak. Jerapah hidup di Afrika, tempat segala macam predator tinggal, mulai dari singa, leopard, hingga hiena berkeliaran di mana-mana.

Mereka tidak boleh bermanja-manja. Setengah jam setelah lahir, bayi jerapah sudah harus bisa berdiri. Kemudian, beberapa jam setelahnya, mereka sudah harus bisa berlari untuk menghindari pemangsa.


3. Iguana laut


Iguana laut adalah iguana endemik Kepulauan Galapagos, sebelah barat Ekuador. Iguana ini mencari makanan berupa ganggang dan rumput laut. Induk iguana laut bertelur di lubang yang aman di pantai. Setelah bertelur, sang induk akan pergi dan membiarkan bayi-bayinya berjuang sendiri setelah mereka lahir nanti.

Perjuangan seperti apa? Setelah menetas, bayi iguana laut harus pergi ke bebatuan yang relatif aman dari predator. Namun, pelarian ke bebatuan itu bisa mengancam nyawa karena banyak ular yang menanti untuk memangsa mereka. Seperti yang diperlihatkan video dari BBC di atas, itulah perjuangan si bayi iguana untuk bertahan hidup.


4. Albatros


Albatros adalah sejenis burung laut yang hidup di sekitar samudra di belahan bumi selatan. Induk albatros bertelur di pulau-pulau sekitar lautan. Selama beberapa bulan, sang induk membawakan makanan untuk bayi-bayinya. Namun, tentu itu tidak berlangsung selamanya.

Setelah sang induk berhenti membawakan makanan, anak-anak albatros tidak punya pilihan selain mencari makan sendiri. Mereka memang sudah cukup besar, tapi baru kali ini mereka harus belajar terbang.

Masalahnya, karena baru belajar tentu cara terbang mereka pun belum sempurna. Seraya terbang dengan canggung ke arah laut, mereka mempertaruhkan nyawa karena bisa jadi santapan empuk bagi hiu macan. Banyak anak albatros yang akhirnya mati, tapi mayoritasnya selamat dan tumbuh hingga dewasa.


5. Paus bungkuk


Paus bungkuk hidup di Samudra Pasifik Utara hingga Alaska yang dingin. Namun, saat melahirkan, mereka harus pergi ke lautan yang lebih hangat, seperti kawasan Hawaii dan Meksiko supaya bayinya tidak mati kedinginan. Setelah bayinya lahir, barulah mereka kembali ke samudra yang dingin karena lebih banyak makanan.

Perjalanan pulang mereka bisa mencapai jarak 4.800 km. Supaya bisa bertahan, bayi paus harus minum banyak susu induknya yang kaya lemak. Seraya menyusu, si bayi juga harus terus mengikuti induknya yang terkadang harus berenang cepat menghindari agresivitas paus jantan yang ingin kawin. 

Itulah lima contoh hewan yang sejak bayi sudah harus mempertaruhkan nyawa menghadapi segala macam ancaman. 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.